Intisari riwayat Hakim dari Aisyah ra: Pada malam kelahiran Rasulullah seorang pedagang Yahudi yang tinggal di Makkah bertanya kpd sekumpulan orang-orang Quraisy: Apakah ada anak yang lahir di antara kalian pada malam ini? Mereka menjawab: kami tidak tahu….
Si Yahudi menjelaskan: Pada malam ini lahir Nabi terakhir ummat ini, Ahmad (yang terpuji). Kalau kalian salah, berarti dia lahir di Palestina. Di antara dua pundaknya ada tahi lalat hitam kekuningan. Setelah mereka pulang ke rumah masing-masing, sebahagian mereka mendapat kabar bahwa di malam itu lahir seorang anak dari Abdullah bin Abdul Muthalib yang diberi nama Muhammad.
Keesokan harinya mereka mengabarkan berita tersebut kepada si Yahudi, lalu ia minta bersama-sama melihat bayi tersebut. Saat matanya tertumpu pd tahi lalat (baca: khatam al-nubuwah) di bagian belakang, antara kedua bahunya, tiba-tiba si Yahudi jatuh pingsan. Setelah siuman, orang-orang Quraisy bertanya: Ada apa denganmu, teman? Jawabnya: Kenabian telah hilang dari bani Israel, al-Kitab telah lepas dari tangan mereka….
Tentang kesaksian Yahudi Yatsrib, Ibnu Ishak meriwayatkan dengan nara sumber dari Hassan bin Tsabit: “Saat aku masih kecil, usiaku sekitar tujuh atau delapan tahun masih segar dlm ingatanku, seorang Yahudi berteriak keras di bangunan yang tinggi di Yatsrib (sekarang Madinah): “Hai orang-orang Yahudi…!”
Setelah orang-orang berkumpul, mereka bertanya: “Ada apa, kenapa?“ Jawabnya: “Malam ini telah muncul bintang tanda kelahiran Ahmad.”
Ibnu Ishak bertanya kepada anak Hassan bin Tsabit: “Berapa usia Hassan bin Tsabit saat kedatangan Rasulullah saw ke Madinah?” Dia menjawab: 60 tahun, dan Rasulullah saw di waktu itu 53 tahun.
"ALLAHUMMA SHOLLI 'ALA SAYYIDINA MUHAMMADINIL FATIHI LIMA UGHLIQO WAL KHOTIMI LIMA SABAQO NAN SHIRIL HAQQI BIL HAQQI WAL HADI ILA SHIROOTIKAL MUSTAQIEM WA 'ALA ALIHII HAQQO QODRIHII WA MIQDARIHIL 'ADHIM"