11 Desember 2014

Menangis didepan banyak manusia bagi kalangan sufi



Kerap kali misalnya di majlis dzikir, atau pun dikalangan orang-orang sufi mereka menangis sekeras-kerasnya ditengah-tengah keramaian manusia. Hal tersebut terjadi biasanya ketika mereka berdzikir atau sedang mendengarkan nasehat-nasehat dari seorang mursyid.

Hal ini sebenarnya bukan perkara bid’ah, diwaktu zaman Rasulullah para sahabat ketika didepan atau sedang mendengar nasehat Nabi Muhammad SAW, mereka terkadang menangis sekeras-kerasnya, disebabkan oleh getaran hati mereka ketika berhadapan atau mendengar nasehat-nasehat dari Rosulullah SAW.

Dalam satu riwayat:
عن أبي نجيح العرباض بن سارية رضي الله عنه قال: وعظَنا رسول الله (صلى الله عليه وسلم) موعظةً وجلت منها القلوب وذرفت منها العيون، فقلنا: يا رسول الله كأنها موعظة مودّع
رواه أبي داود و الترمذي

Abu Najih Al Irbad bin Sariyah ra. ia berkata : Rasulullah telah memberi nasehat kepada kami dengan satu nasehat yang menggetarkan hati dan membuat airmata bercucuran. Kami bertanya ,Wahai Rasulullah, nasehat itu seakan-akan nasehat dari orang yang akan berpisah selamanya, (Hadist Riwayat Abi Dawud dan Tirmidzi).

Sementara Imam Ghazali dalam kitabnya:
وذكر الغزالي في الاحياء أن عمر رضي الله عنه قرأ إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ لَوَاقِع مَا لَهُ مِنْ دَافِعٍ
فصاح صيحة و خر مغشيا عليه وحمل إلي بيته فلم يزل في بيته مريضا شهرا

“Dan menyebutkan Imam Ghazali QS didalam kitabnya Ihya' sesungguhnya Sahabat Umar Ra, membaca (ayat) sesungguhnya azab Tuhanmu pasti terjadi tidak seorang pun yang dapat menolaknya, maka berteriaklah Umar Ra sekencang-kencangnya dan terjatuh sambil tidak sadarkan diri dan dibawa kerumahnya dan beliau tidak keluar-keluar dari rumahnya karna sakit selama sebulan.
 
Sumber Tulisan: KH. R. Syaifullah Ja’far